Pengabdian Masyarakat Unimed: Implementasi Merdeka Belajar Berbasis Olahraga Tradisional
Universitas Negeri Medan (Unimed) melalui tim pengabdian kepada masyarakat telah melaksanakan bimbingan kepada Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) PJOK Medan Deli dan Medan Labuhan. Tim tersebut terdiri dari Ketua Agustin Sastrawan Harahap, S.Pd., M.Pd., anggota Dr. M. Irfan, M.Or., dan Khairul Usman, S.Si., M.Pd., serta didampingi oleh Tim LPPM Unimed, ibu Vera Yanti, S.Si. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar dengan orientasi P5 berbasis olahraga tradisional.
Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan P5 Merdeka Belajar berbasis olahraga tradisional dengan mengedepankan permainan dan olahraga tradisional sebagai proyek aktivitas fisik anak-anak di sekolah. Ketua pelaksana, Agustin Sastrawan Harahap, menyampaikan bahwa kegiatan ini mendukung program Kemdikbudristek dalam Kurikulum Merdeka Belajar dan pelestarian kebudayaan melalui kegiatan fisik. “Kegiatan ini diharapkan dapat membuat anak-anak bangsa menjadi bugar dan gembira serta mengurangi pengaruh negatif perkembangan teknologi yang membuat anak-anak kurang antusias bergerak,” ujarnya.
Pendidikan sebagai Pilar Pembangunan Karakter
Salah satu terobosan pendidikan yang dihadirkan adalah kurikulum permainan P5 dan Gerakan Sekolah Sehat berbasis permainan rakyat dan olahraga tradisional di sekolah dari jenjang paling dasar hingga lanjutan. Tujuannya adalah untuk membangun karakter generasi bangsa yang tangguh. “Dengan demikian, mereka yang beranjak dewasa akan memahami diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka, serta memiliki sikap bela rasa, negara, dan bangsa,” kata Agustin.
Menurut Agustin, pendidikan merupakan payung besar dan ruang strategis dalam membangun peradaban. “Pendidikan adalah hak dan kewajiban warga negara, pendidikan membangun kepribadian dan peradaban, pendidikan mewujudkan masyarakat sehat dan bugar, serta pendidikan membangun nasionalisme,” tambahnya.
Dukungan dari Mitra Pengabdian
Pernyataan ini juga mendapat dukungan dari mitra pengabdian, Bapak Erwin Syahputra, S.Pd., yang merupakan ketua Guru Penggerak Medan Deli, Penggiat Olahraga Tradisional Kota Medan, sekaligus Kepala Sekolah SMP Negeri 45 Medan. “Kegiatan ini sangat positif dan mendukung seluruh program Merdeka Belajar, terutama sebagai program unggulan Guru Penggerak untuk mensukseskan kurikulum Merdeka Belajar melalui penerapan Profil Projek Pancasila,” katanya.
Erwin menambahkan bahwa seluruh guru-guru PJOK terfasilitasi secara konsep dan pelaksanaan dalam pembelajaran PJOK di sekolah. Hadirnya 30 peserta Guru PJOK dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi estafet penerapan implementasi P5 Merdeka Belajar berbasis olahraga tradisional. “Dengan demikian, Kota Medan akan menjadi pusat penggiat dan pengembangan olahraga tradisional yang terus terlestarikan melalui berbagai kegiatan dan program, baik dari pemerintah maupun pihak lainnya,” ujar Erwin.
Pentingnya Olahraga Tradisional dalam Kurikulum Merdeka Belajar
Olahraga tradisional memainkan peran penting dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa olahraga tradisional menjadi bagian integral dari kurikulum ini:
- Pelestarian Budaya: Olahraga tradisional membantu melestarikan budaya lokal yang kaya dan beragam.
- Aktivitas Fisik: Mendorong anak-anak untuk lebih aktif secara fisik, yang penting untuk kesehatan dan kebugaran mereka.
- Pembangunan Karakter: Melalui permainan tradisional, anak-anak belajar nilai-nilai seperti kerjasama, disiplin, dan fair play.
Implementasi dan Tantangan
Implementasi P5 Merdeka Belajar berbasis olahraga tradisional tidaklah mudah. Ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan program ini berjalan dengan sukses:
- Sarana dan Prasarana: Banyak sekolah yang mungkin tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk mengadakan olahraga tradisional.
- Kompetensi Guru: Guru-guru memerlukan pelatihan khusus untuk mengajarkan olahraga tradisional dengan efektif.
- Dukungan Masyarakat: Dukungan dari orang tua dan masyarakat juga sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Strategi untuk Mengatasi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, beberapa strategi dapat diterapkan:
- Pelatihan Guru: Mengadakan pelatihan berkala untuk guru-guru PJOK agar mereka lebih kompeten dalam mengajarkan olahraga tradisional.
- Kerjasama dengan Pemerintah: Bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan.
- Kampanye Kesadaran: Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya olahraga tradisional.
FAQ
Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka Belajar?
P5 adalah singkatan dari Profil Pelajar Pancasila, yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka Belajar. Ini bertujuan untuk membentuk pelajar yang berkarakter, kreatif, dan inovatif.
Mengapa olahraga tradisional penting dalam pendidikan?
Olahraga tradisional penting karena membantu melestarikan budaya, mendorong aktivitas fisik, dan membangun karakter anak-anak.
Bagaimana cara mengimplementasikan olahraga tradisional di sekolah?
Mengimplementasikan olahraga tradisional di sekolah dapat dilakukan melalui pelatihan guru, penyediaan sarana dan prasarana, serta dukungan dari masyarakat dan pemerintah.
Kesimpulan
Implementasi Merdeka Belajar berbasis olahraga tradisional di Medan merupakan langkah positif dalam mendukung Kurikulum Merdeka Belajar dan pelestarian budaya. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak bangsa. Kegiatan ini tidak hanya mendukung kurikulum Kemdikbudristek pada Merdeka Belajar tetapi juga menjawab tantangan zaman yang penuh dengan pengaruh teknologi, sehingga kualitas aktivitas gerak anak tetap terjaga dan produktivitas serta bakat mereka dapat berkembang dengan baik di masa depan.