Kegiatan Donor Darah Rumah Berkat dan Rumah Sosial Ke-7 di Mall Taman Anggrek pada 13 April 2025 hadirkan kolaborasi inspiratif dan edukatif untuk masyarakat.
Di tengah ritme kehidupan ibu kota yang serba cepat, ada denyut kemanusiaan yang tak kalah kuat terasa. Bertempat di Mall Taman Anggrek, sebuah inisiatif sosial bertajuk Donor Darah Bersama sukses digelar oleh Rumah Berkat bekerja sama dengan Rumah Sosial. Acara ini bukan hanya soal transfusi darah, tetapi juga tentang mentransfusikan semangat berbagi ke tengah masyarakat urban.
Mengusung semangat “Berbagi untuk Kehidupan”, kegiatan ini diselenggarakan pada Minggu, 13 April 2025, dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIB, di The Anggrek Kitchen, Lantai G – Mall Taman Anggrek. Kegiatan ini terbuka untuk umum, dengan kuota maksimal 150 peserta, dan terbukti mampu menarik perhatian banyak pihak—dari pengunjung mal, relawan, hingga komunitas.
Kolaborasi Lintas Sektor yang Bermakna
Kegiatan sosial berskala publik ini tidak hanya diselenggarakan secara independen, tetapi juga melibatkan berbagai pihak yang peduli pada gerakan kemanusiaan. Dalam pelaksanaannya, acara ini mendapat dukungan dari:
- PT Rakhasa Artha Wisesa, korporasi yang aktif dalam kegiatan CSR,
- DIMPOT – Dimsum & Hot Pot, brand kuliner yang turut mendukung kegiatan sosial,
- RSPAD Gatot Subroto, yang menghadirkan tim medis profesional dan peralatan lengkap,
- serta Mall Taman Anggrek, yang memberikan ruang publik sebagai tempat kegiatan.
Dukungan dari pihak swasta, instansi medis, hingga pelaku UMKM ini memperkuat pesan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan aksi sosial di era modern.
Antusiasme Tinggi, Meski Tak Semua Bisa Berdonor
Sejak dibuka, meja pendaftaran langsung dipenuhi peserta dari berbagai kalangan. Dari data panitia, tercatat 83 orang mendaftar untuk menjadi pendonor. Setelah melalui proses screening ketat oleh tim medis, 44 orang berhasil mendonorkan darah, sedangkan 39 lainnya belum memenuhi kriteria medis untuk berdonor.
Rangkuman Statistik Kegiatan:
Kategori | Jumlah |
---|---|
Total Pendaftar | 83 orang |
Pendonor Berhasil | 44 orang |
Gagal Donor | 39 orang |
Alasan Gagal Donor
- Kadar HB (Hemoglobin) rendah – 26 orang
Ini adalah penyebab paling umum. Rendahnya HB bisa menyebabkan pusing pasca donor dan perlu ditangani dengan konsumsi zat besi atau pola makan sehat. - Kadar HB terlalu tinggi – 2 orang
Kadar tinggi bisa mengindikasikan dehidrasi atau tekanan darah tinggi. - Usia di atas 60 tahun – 1 orang
Sebagai bentuk kehati-hatian, batas usia diberlakukan demi keselamatan pendonor. - Sedang mengonsumsi obat – 4 orang
Beberapa obat bisa memengaruhi kualitas darah atau respons tubuh pasca donor. - Baru saja menerima vaksin HPV – 1 orang
Vaksinasi membutuhkan masa tunggu tertentu sebelum donor demi alasan imunologis. - Kondisi tubuh tidak fit atau sedang sakit – 3 orang
Kesehatan tubuh yang tidak prima bisa memperburuk kondisi pasca donor. - Donor kurang dari 2 bulan terakhir – 1 orang
Donor yang terlalu sering bisa menurunkan kadar zat besi dan menyebabkan kelelahan. - Golongan darah Rh negatif – 1 orang
Meski langka, pada saat ini kebutuhan darah Rh negatif belum tinggi, sehingga selektif dilakukan.
Lebih dari Sekadar Donor
Kegiatan ini membuktikan bahwa donor darah bukan hanya soal medis, tetapi juga bagian dari edukasi publik. Tim dari RSPAD tak hanya memandu teknis donor, tapi juga menjelaskan pentingnya pola hidup sehat, terutama bagi yang belum lolos seleksi.
Salah satu peserta, Ibu Rani, mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama ia ikut donor darah. “Saya awalnya takut, tapi setelah melihat prosesnya tertib dan aman, saya jadi semangat untuk datang lagi bulan depan,” ujarnya sambil tersenyum.
Bagi peserta yang belum bisa berdonor, panitia memberikan leaflet edukatif berisi tips menjaga kadar hemoglobin, pentingnya hidrasi, dan anjuran konsumsi makanan penambah darah.
Spirit Kolaborasi dan Harapan Baru
Dalam keterbatasan jumlah darah yang berhasil dikumpulkan, tersimpan harapan yang jauh lebih besar. Aksi ini menjadi titik tolak dari semangat kolaborasi antar komunitas, lembaga, dan warga biasa untuk saling memperkuat solidaritas sosial.
“Donor darah bukan hanya memberi, tapi juga bentuk cinta paling nyata dari satu manusia ke manusia lain,” ungkap salah satu relawan dari Rumah Sosial.
Lebih dari itu, kegiatan ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk saling mengenal, bertukar cerita, dan membangun kepedulian yang tidak selalu bisa diwujudkan dalam aktivitas sehari-hari.
Menyemai Kebaikan di Tempat Publik
Kegiatan donor darah yang dilaksanakan Rumah Berkat dan Rumah Sosial bukanlah kegiatan biasa. Ia adalah gambaran bagaimana ruang publik bisa menjadi ladang subur bagi tumbuhnya solidaritas, kesadaran, dan kepedulian.
Meski tidak semua peserta lolos proses donor, namun semangat untuk hadir dan mencoba adalah bentuk kontribusi yang tak ternilai. Di dunia yang semakin digital dan individualistik, aksi nyata seperti ini adalah pengingat bahwa kebaikan masih hidup—dan terus berdenyut.
Bagi kamu yang ingin menjadi bagian dari gerakan kebaikan berikutnya, atau mencari informasi mengenai kegiatan donasi, sosial, dan kemanusiaan lainnya, silakan kunjungi sumberdonasi.com. Karena kebaikan itu sederhana: cukup dimulai, dan dilakukan bersama.